KALIMAT
Kalimat
adalah Satuan bahasa berupa kata/rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan
menyatakan makna yang lengkap. Dan memiliki intonasi final. Didalam kalimat
terdapat struktur-struktur kalimat.
A. Struktur kalimat
Ada
beberapa struktur kalimat anatara lain:
- SUBJEK
q Bagian
kalimat yang menunjukkan pelaku/masalah.
q Menjawab
pertanyaan: siapa, apa.
q Biasanya
berupa kata benda/frasa (kongkret/abstrak) merujuk kepada benda.
q Tidak
didahului preposisi
q Mempunyai
keterangan pewatas (Kata yang menjadi subjek suatu kalimat dapat diberi
keterangan lebih lanjut) yang
Contoh:
Ø Reni belajar
Ø Perusahaan itu maju pesat
Ø Di dalam koper ada lima kilogram ganja
2.
PREDIKAT
q
Bagian
yang memberitahu tindakan/keadaan subjek.
q
Biasanya
kata/frasa verba atau adjektiva
q
Merupakan
jawaban dari kata: mengapa, bagaimana
q
Predikat
kalimat dapat berupa kata adalah atau
ialah.
q
Dapat
di ingkarkan
q
Dapat
Disertai Kata-kata Aspek atau Modalitas (telah,
sudah, sedang, belum, dan akan)
Contoh
-
Vina baik-baik saja.
-
Sulistiawati sedang menyusun skripsi.
-
Gedung baru itu telah dipugar.
-
Dia malas
3.
OBJEK
q
Bagian
kalimat yang melengkapi predikat.
q
Biasanya
mengikuti jenis nomina, frasa nominal,
klausa.
q
Terletak dibelakang predikat (transitif)
q Tidak Didahului Preposisi
contoh
-
Kakek sedang menimang cucu.
-
Marlina menulis surat
q
Objek
Dapat diubah menjadi subjek bila dipasifkan.
Contoh:
-
Cucu ditimang (oleh) kakek.
-
Surat ditulis (oleh) Marlina.
4.
PELENGKAP
q
Bagian kalimat yang melengkapi predikat.
q
Biasanya berjenis kata/frasa nomina, frasa
adjektival dan
frasa preposisional.
q
Tidak bisa menjadi subjek
bila dipasifkan.
Contoh:
-
Mega
bermain piano
-
Anak-anak itu berlatih tae kwon do.
-
Ira membelikan adiknya sebuah boneka.
-
Rony membelikan paman sebungkus rokok.
5.
KETERANGAN
q
Bagian
kalimat yang menerangkan berbagai hal tentang bagian kalimat
yang lain (S,P,O,Pel). Letaknya bebas (depan, tengah, belakang)
Didahului kata
tugas sebagai berikut :
-
Ket. Tempat : di, ke, dari
-
Ket. Waktu : ketika, sebelum, pada, selama, dsb.
-
Ket. Alat : dengan (gunting mobil, dsb).
-
Ket. Tujuan : supaya, untuk, bagi, demi.
-
Ket. Cara : secara, dengan (hati-hati, gigih, dsb).
-
Ket. Penyerta : dengan (adiknya, dsb), bersama
-
Ket. Similatif : seperti, bagaikan, laksana
-
Keterangan penyebaban : karena, sebab,
-
Ket. Kesalingan : satu sama lain, dsb.
B.
Pola Dasar Kalimat
1.
S-P
-
Ayahku
pedagang.
-
Dia sedang belajar.
2.
S-P-O
-
Korban banjir
menerima bantuan.
-
Ibu menasihati adik.
3. S-P-Pel
-
Ratna bermain piano
-
Kakiku tertusuk duri.
4.
S-P-Ket
-
Kami
tinggal di Lampung.
-
Saya kuliah di STBA Teknokrat.
5.
S-P-O-Pel
-
Ibu mendendangkan adik sebuah lagu baru.
-
Rina membelikan kakek sepasang sepatu baru.
6. S-P-O-K
-
Dia mempelajari bahasa Cina selama dua tahun.
-
Ayah melukis pemandangan di atas kanvas.
7. S-P-O-Pel-K
-
Dewi mengirimi adiknya uang setiap bulan .
-
Saya memberi Andre sebuah buku tadi sore.
C.
Jenis-jenis
Kalimat
Jenis-jenisKalimat dikelompokkan
menjadi beberapa kelompok yaitu
1. Berdasarkan
jumlah klausa
kalimat terbagi menjadi 2 yaitu:
kalimat terbagi menjadi 2 yaitu:
a.
Kalimat
tunggal yaitu kalimat yang memiliki satu pola klausa yaitu satu pola objek,
satu pola predikat, dan satu pola keterangan
b.
Kalimat
majemuk yaitu terdiri atas satu atau lebih kalimat tunggal (klausa) yang saling
berhubungan baik koordinasi maupun subordinasi.
Kalimat majemuk dibagi menjadi 2 yaitu
q
Kalimat
majemuk setara
Kalimat Majemuk SEtara adalah : kalimat yang terdiri atas dua atau lebih klausa mandiri yang dihubungkan dengan kata penghubung setara ( dan; tetapi ; atau ; melainkan ) atau tanda koma.
Kalimat Majemuk SEtara adalah : kalimat yang terdiri atas dua atau lebih klausa mandiri yang dihubungkan dengan kata penghubung setara ( dan; tetapi ; atau ; melainkan ) atau tanda koma.
Contoh :
Engkau tinggal di sini atau pergi dengan saya.
S P K (S) P K
q
Kalimat
majemuk bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah : kalimat yang terdiri dari atas sebuah klausa mandiri dan satu atau lebih klausa bawahan (anak kalimat)
Kalimat majemuk bertingkat adalah : kalimat yang terdiri dari atas sebuah klausa mandiri dan satu atau lebih klausa bawahan (anak kalimat)
Beberapa kata penghubung kalimat majemuk bertingkat yang
mengawali anak kalimat (Klausa bawahan) :
-
Karena, sebab : menandai klausa
keterangan yang menandai hubungan sebab.
-
Ketika, manakala, sebelum, sesudah : klausa
keterangan yang menandai hubungan waktu.
-
Jika, kalau, bila : klausa
keterangan yang menandai hubungan syarat.
-
Supaya, agar : klausa
keterangan yang menandai hubungan maksud.
-
Meskipun, walaupun, biarpun : klausa
keterangan yang menandai hubungan konsesif.
-
Sehingga, maka : klausa
keterangan yang menandai hubungan akibat.
-
Bahwa :
klausa benda yang mengisyaratkan hubungan sasaran (objektif).
2.
Berdasarkan cara menyusun subjek dan
predikatnya
kalimat dibagi menjadi 2 yaitu:
kalimat dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Kalimat inversi
adalah kalimat yang predikatnya mendahului subjek.Kalimat ini dipakai untuk penekanan atau ketegasan makna . contoh
adalah kalimat yang predikatnya mendahului subjek.Kalimat ini dipakai untuk penekanan atau ketegasan makna . contoh
v Ambilkan buku
diatas meja itu !
P S
P S
v Sepakat kami untuk belajar
bersama
P S
ciri-ciri kalimat inverse adalah Kata atau frasa tertentu yang pertama muncul dalam tuturan akan menjadi kata kunci yang mempengaruhi makna dalam hal menimbulkan kesan tertentu, dibandingkan dengan bila kata atau frasa ditempatkan pada urutan kedua.
P S
ciri-ciri kalimat inverse adalah Kata atau frasa tertentu yang pertama muncul dalam tuturan akan menjadi kata kunci yang mempengaruhi makna dalam hal menimbulkan kesan tertentu, dibandingkan dengan bila kata atau frasa ditempatkan pada urutan kedua.
b. Kalimat versi
Adalah Kalimat versi adalah kalimat yang susunannya sesuai dengan tata bahasa indonesia (S-P-O-K)
Adalah Kalimat versi adalah kalimat yang susunannya sesuai dengan tata bahasa indonesia (S-P-O-K)
Contoh :
-
Ia
bekerja di Jakarta
-
Ia
membelikan paman sebungkus rokok
3.
Berdasarkan kelengkapan unsurnya
kalimat dibagi menjadi 2 yaitu:
kalimat dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Kalimat Mayor : kalimat yang
sekurang-kurangnya mengandung dua unsur pusat (inti)
Contoh kalimat mayor :
Contoh kalimat mayor :
-
Kakak
membaca.
-
Ia
mengambil buku itu.
b. Kalimat Minor : kalimat yang hanya
mengandung satu unsur pusat (inti)
Contoh Kalimat minor:
-
Pulang !
-
Sangat mahal.
4.
berdasarkan ada tidaknya objek
kalimat dibedakan menjadi 2 yaitu:
kalimat dibedakan menjadi 2 yaitu:
a. Kalimat transitif : kalimat yang
memiliki objek
Contoh :
-
Perampok
itu memukul Tohir dengan balok.
-
Nita
menyapu halaman rumahnya.
b. Kalimat intransitif : kalimat yang
tidak mempunyai objek.
Contoh :
-
Paman
berobat ke Jakarta
-
Dia
mengangguk-angguk saja.
5.
Berdasarkan isinya
kalimat dibedakan menjadi 4 yaitu:
kalimat dibedakan menjadi 4 yaitu:
a. Kalimat berita: menceritakan kejadian
/ keadaan
-
Herman
tidak ikut berdarmawisata karena tidak punya cukup uang.
b. Kalimat tanya : berisi pertanyaan
-
Siapa
yang terpilih menjadi ketua partai itu ?
-
Mengapa
kamu sampai terjerumus dalam pemakaian obat terlarang itu ?
c. Kalimat perintah: memberikan perintah untuk
melakukan sesuatu
-
Pergilah
dari sini. (perintah langsung / kasar)
-
Tolong,
jangan ribut di ruangan ini ! (perintah halus)
-
Biarkan
dia bermain ! (pembiaran)
-
Para
peserta seminar dimohon memasuki ruangan ! (permohonan)
-
Terimakasih
untuk tidak merokok ! ( larangan halus)
-
Ayolah
kita belajar ! ( harapan)
d. Kalimat seru : mengungkapkan perasaan/
emosi yang kuat
-
Aduh,
saya pusing memikirkan ulah anak saya !
-
Wah, kamu sungguh beruntung !
-
Bukan main pandainya kamu mempermainkan
perasaan perempuan !
-
Hai,
hari cerah begini masakan kamu tidur saja di rumah !
BAB
3
PENDAHULUAN
A.
KESIMPULAN
Kalimat
adalah Satuan bahasa berupa kata/rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan
menyatakan makna yang lengkap. Dan memiliki intonasi final. Didalam kalimat terdapat
struktur-struktur kalimat antara lain(subjek, predikat, objek, pelengkap,
keterangan) kalimat dibai beberapa macam, berdasarkan jumlah klausa (kalimat
tunggal dan kalimat majemuk), berdasarkan cara penyusunan subjek dan
predikatnya (kalimat inverse dan versi) berdasarkan kelengkapan unsurnya
(kalimat mayor dan kalimat minor), berdasarkan ada tidaknya objek (kalimat
transitif dan intransitive), berdasarkan isinya (kalimat perintah, kalimat
Tanya, kalimat berita, kalimat seru)
B.
SARAN
Secara umum kekeliruan dalam pembuatan
kalimat terletak pada penempatan preposisi dan penentuan pola atau struktur
kalimat. Saya sarankan untuk lebih berhati hati dalam menempatkan preposisi dan
lebih memperdalam lagi pengetahuan tentang kalimat. Karena kalimat sangat
penting dan akan selalu digunakan.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar